1.1 Pengertian
Sosiologi
Sosiologi bahasa latin Socius
kawan/teman. Logos ilmu pengetahuan.
Ilmu Sosiologi ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat sekelompok
individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki
budaya. Sosiologi
mempelajari
masyarakat, perilaku masyarakat, & perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yg dibangunnya.
Kelompok mencakup keluarga, suku, bangsa, negara, dan berbagai
organisasi politik, ekonomi dan social.
Lester F.Ward ilmuwan Amerika, Sebagai sebuah ilmu,
sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil
pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Pitirim Sorokin,
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal
balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala
keluarga, dan gejala moral).
1.2 Karakteristik
sosiologi sebagai suatu ilmu
a. Bersifat empiris: dibangun dari
hasil observasi terhadap fakta dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat
spekulatif.
b. Bersifat teoretis, selalu menyusun
abstarksi hasil observasi. Abstraksi merupakan kerangka dari unsur-unsur yang
tersusun secara logis, bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga
menjadi teori.
c. Bersifat kumulatif: berarti
teori-teori sosiologi berkembang atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam
arti memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori yang lama.
d. Bersifat non-etis: tidak
mempersoalkan baik-buruknya fakta sosial tertentu, tetapi tujuannya menjelaskan
fakta sosial secara analitis.
1.3 Hubungan
sosiologi dengan ilmu-ilmu lainnya
Secara langsung maupun tidak
langsung sosiologi berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial lain dari berbagai segi
kehidupan manusia karena sosiologi adalah ilmu yang mengkaji masyarakat dalam teori
dan prakteknya seperti sejarah, ekonomi, politik, antropologi dan psikologi
sosial.
a. Sosiologi dan sejarah
Merupakan dua ilmu sosial yang
sama-sama mengkaji kejadian dan hubungan yang dialami manusia. Sejarah lebih
difokuskan pada peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan juga ingin
menemukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa. Sejarah menaruh perhatian
khusus pada sifat-sifat unik dari sebuah peristiwa sejarah sedangkan sosiologi
hanya mengamati peristiwa-pwristiwa yang merupakan proses sosial yang muncul
dari hubungan antarmanusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Artinya
sejarah menyoroti perbedaan-perbedaan yang terjadi pada peristiwa-pertistiwa
yang sama sedangkan sosiologi menyoroti persamaan-persamaan yang ada dari
peristiwa yang berbeda.
b. Sosiologi dan ekonomi
Ekonomi merupakan ilmu yang
menyelidiki semua fenomena yang berhubungan dengan usaha, produksi dan
distribusi sumber daya. Sebagai contoh ekonomi berusaha memecahkan masalah yang
timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah penduduk dengan
cara menaikkan produksi bahan pangan. Sosiologi berusaha melihat permasalahan
ini dengan melibatlan unsure-unsur dalam masyarakat misalnya petani.
c. Sosiologi dan politik
Politik meneliti tentang pemerintah
dan menjelaskan kompleksitas pemerintahan antara lain mempelajari tentang upaya
untuk memperoleh kekuasaan dan pendayagunaan kekuasaan. Sosiologi memusatkan
perhatiannya pada segi-segi masyarakat yang bersifat umum untuk memperoleh
kekuasaan digambarkan oleh sosiologi sebagai salah satu bentuk persaingan atau
konflik.
d. Sosiologi dan antropologi
Antropologi memusatkan perhatiannya
pada masyarakat tradisional yang masih sederhana kebudayaannya sedangkan
sosiologi mengamati masyarakat-masyarakat modern yang strukturnya sudah komplek.
Jika kita melihat masyarakat yang sedang berada dalam proses peralihan sebagai
sebuah proses saling mempengaruhi antara unsure-unsur modern maka antropologi
lebih memandang pada unsure-unsur yang modern. Intinya sosiologi dan
antropologi merupakan dua ilmu sosial yang saling berkaitan dan melengkapi satu
sama lainnya.
e. Sosiologi dan psikologi sosial
Ilmu psikologi sosial meneliti
prilaku manusia sebagai individu antara lain meneliti tingkat kepandaian
seseorang, kemampuannya, daya ingatnya, impian-impiannya dan perasaan
kecewanya. Jadi psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari pengalamam dan
tingkah laku individu yang ditimbulkan dan dipengaruhi oleh situasi-situasi
sosial.
1.4 Ruang
lingkup kajian sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi
mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Misalnya
seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini,
mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut
berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut.
Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun
di kota baik individu ataupun kelompok,
merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur
ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal
ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang
berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta
kelompok dengan kelompok di lingkugan masyarakat.
Ruang
lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal,
misalnya antara lain:
a.
Ekonomi
beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi,
distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
- Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya;
- Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
Ruang
lingkup sosiologi pendidikan secara rinci menurut Brookoover di bagi menjadi 4
kategori:
1. Hubungan
sistem pendidikan dengan sistem sosial lain, yaitu meliputi:
a. Hubungan
antar sistem pendidikan dengan proses sosial dan perubahan kebudayaan.
b. Fungsi
sistem pendidikan dengan proses sosial dan perubahan kebudayaan.
c. Hubungan
antar sistem pendidikan di dalam proses pengendalian sosial.
d. Hubungan
antar sistem pendidikan dengan kelas sosial/sistem status.
e. Keberatian
pendidikan sebagai simbol terpecaya di dalam kebudayaan demokratis.
2. Hubungan
sekolah dengan komuniti sekitarnya
a. Analisis
terhadap struktur kekuasaan di masyarakat beserta implikasinya terhadap sekolah.
b. Analisis
terhadap hubungan antar sistem sekolah dengan sistem sosial lainnya di
masyarakat.
c. Struktur
masyarakat beserta pengaruhnya terhadap organisasi.
3. Hubungan
antar manusia dalam sistem persekolahan
a. Ciri
budaya sekolah, terutama yang jelas-jelas berbeda dengan budaya di luar
sekolah.
b. Ciri
pola stratifikasi di dalam persekolahan
c. Hubungan
antar guru dengan murid
4. Pengaruh
sekolah terhadap perilaku anak didik
a. Peranan
sosial guru
b. Ciri
kepribadian guru
c. Dampak
kepribadian guru terhadap prilaku anak
d. Ciri
kepribadian guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar